MAKALAH KERAJAAN BALI
Kelompok : 6 (enam)
Nama anggota: - Ade Mutia Rani
-
Fitri
Islamiah
-
Maike
Amaniah
-
Trisa Maya
Nila
-
Yusrina
Dirayati Hashilah
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah ini yang berjudul
“Kerajaan Bali.”
Makalah
ini berisikan tentang informasi Kerajaan Bali. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk dan pedoman bagi para pembaca
dalam memperluas pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Jakarta, November 2013
(penyusun)
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR i
DAFTAR
ISI ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Maksud dan Tujuan Penulisan
1.3
Rumusan Masalah
BAB
II PEMBERONTAKAN ANGKATAN PERANG RATU
ADIL (APRA)
2.1
Bukti Kerajaan Bali
2.2
Letak Kerajaan Bali
2.3
Raja-raja Kerajaan Bali
2.4
Kehidupan Kerajaan Bali
2.5
Penyebab Kejayaan Kerajaan Bali
2.6
Penyebab Kemunduran Kerajaan Bali
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bali
adalah tempat berkembangnya agama Hindu dan Hampir seluruh Masyarakatnya
menjadi penganutnya. Agama Hindu di Bali mulai tumbuh dan berkembang sejak abad
ke – 8, bersamaan dengan pertumbuhan agama Hindu di Jawa Tengah, Agama Hindu
banyak pengaruhnya terhadap kebudayaan setempat, juga terhadap sistem
pemerintah.
Berita
Cina menyebutkan pada abad ke – 7 ada daerah Dwapatan (Bali) yang mempunyai
adat yang sama dengan Jawa (Holing). Prsasti Bali 804 Caka (882 M) menyebutkan
pemberian izin pembuatan pertapaan di bukit Kintamani. Prasasti berangka tahun
896 caka (991 M) isinya menyebutkan tempat suci dan istana Raja terletak di
Singhamandawa dekat Sanur berhuruf Dewa Nagari dan Bali Kuno. Kitab Usana Bali
abad ke 16 menyebutkan Raja Jayapangus memerintah setelah Raja Jayakusuma. Ia
Raja penyelamat Bali yang terkena malapetakaa karena lupa menjalankan ibadah
Raja ini juga mendapat wahyu untuk melakukan upacara agama kembali yang
sekarangsebagai hari Galungan.
Kerajaan
Bali terletak pada sebuah Pulau kecil yang tidak jauh dari daerah Jawa Timur.
Dalam perkembangan sejarahnya, Bali mempunyai hubungan erat dengan Pulau Jawa.
Karena letak pulau itu berdekatan, maka sejak zaman dulu mempunyai hubungan
yang erat. Bahkan ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit
yang melarikan diri dan menetap di sana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa
sebagian dari masyarakat Bali dianggap pewaris tradisi Majapahit.
1.2
Maksud dan Tujuan Penulisan
1.2.1
Maksud Penulisan
Adapun
maksud dari makalah kami tentang Kerajaan Bali, yaitu :
1.
Ingin mengetahui Bukti Kerajaan Bali.
2.
Ingin mengetahui letak Kerajaan Bali.
3.
Ingin mengetahui raja-raja Kerajaan Bali.
4.
Ingin mengetahui kehidupan Kerajaan Bali.
5.
Ingin mengetahui penyebab kejayaan Kerajaan Bali.
6.
Ingin mengetahui penyebab kemunduran Kerajaan Bali.
1.2.2
Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari makalah tentang Pemberontakan APRA adalah :
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah.
2.
Untuk menambah poin-poin dalam pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang Kerajaan Bali.
1.3
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini berupa pertanyaan sebagai berikut:
1.
Apa Bukti Kerajaan Bali?
2.
Dimana letak Kerajaan Bali?
3.
Siapa raja-raja Kerajaan Bali?
4.
Bagaimana kehidupan Kerajaan Bali?
5.
Apa penyebab kejayaan Kerajaan Bali?
6.
Apa kemunduran Kerajaan Bali?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Bukti Sejarah
·
Berasal
dari kitab sejarah dinasti Tang.
·
Di sebelah
timur Ho – ling terletak P’oli dan bahwa negeri Da – pa – tau terletak
disebelah selatan Kamboja.
·
Penduduknya
menulis di atas daun Patra (rontal)
·
Di
dalam berita Cina dikatakan bahwa mayat orang Da – pa – tau diberi bekal berupa perhiasan
(emas) dan dibakar.
·
Prasasti
Bali yang tertua berangka tahun 804 S (882 M) isinya : pemberian izin
kepada para biksu dan pendeta agama Buddha untuk membuat pertapaan di
bukit Cintamani.
·
Prasasti
berangka tahun 818 S (896 M) dan 883 S (911 M) isinya : mengenai tempat sucidan
tidak menyebutkan nama Raja.
·
Prasasti
yang ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur *Permukaan prasasti
ditulissebagian dengan huruf Nagari (huruf India) dan sebagian dengan huruf
Bali kuno, sedangkan bahasanya menggunakan bahasa sansekerta. Angka berupa
Candra Sangkala dan berbunyi“Khecarawahni – Murti artinya tahun 836 S (914 M).
2.2
Letak Kerajaan Bali
Kerajaan
Bali merupakan
sebuah kerajaan yang terletak
di sebuah pulau kecil yang tak jauh dari Jawa Timur dengan nama
yang sama.
Kerajaan
Bali umumnya bercorak agama Hindu. Dalam perkembangan sejarahnya, Bali
mempunyai hubungan erat dengan Pulau Jawa karena letak
kedua pulau ini berdekatan.
Bahkan
ketika Kerajaan Majapahit runtuh, banyak rakyat Majapahit yang melarikan
diri dan menetap disana. Sampai sekarang ada kepercayaan bahwa sebagian dari
masyarakat Bali dianggap sebagai pewaris tradisi Majapahit.
Bali
yang dikenal sebagai “Pulau Dewata” pada zaman duhulu kala, sebelum kedatangan
majapahit terdapat sebuah kerajaan yang muncul pertama kali di bali yaitu
sekitar 914 M yang diketahui dari sebuah prasasti yang ditemukan di desa blanjong
dekat Sanur yang memiliki pantai matahari terbit.
Prasasti
itu berangka tahun 836 saka yang menyebutkan nama rajanya “Khesari Warmadewa”
memiliki istana yang ada di Singhadwala. Khesari Warmadewa adalah Ugrasena pada
tahun 915 M - 942 M.
Setelah
meninggal, Abu dari jenasah dari raja Ugrasena dicandikan di Air Madatu, lalu
beliau digantikan oleh mahkota Jayasingha Warmadewa (960 M - 975 M).
Dikatakan
bahwa raja Jayasingha membangun dua pemandian di desa Manukraya, yang letaknya
sekarang.
Pusat
Kerajaan Bali pertama di Singhamandawa. Raja pertama Sri Ugranesa. Beberapa
prasasti yang ditemukan tidak begitu jelas menggambarkan
bagaimana pergantian diantara 1 keluarga raja dengan keluarga raja yang
lain. Prasasti yang ditemukan di Jawa Timur hanya menerangkan bahwa Bali pernah
dikuasaiSingasari pada abad ke – 10 & Majapahit abad ke – 14.
2.3
Raja- Kerajaan Bali
1.
Khesari Warmadewa yang beristana di Singhadwala
menurunkan Wangsa Warmadewa
2.
Ugrasena
3.
Raja Haji Tabanendra Warmadewa ia di candikan di
Air Mandu
4.
Raja Jayasingha Wamadewa ia membangun pemandian di
Desa Manukraya yaitu Pemandian Tirta Empul dekat tampak Siring tahun 960
5.
Raja Jayasadhu Warmadewa
6.
Sri Maharaja Sri Wijaya Mahdewi
7.
Raja Udayana yang memerintah bersama istrinya yakni
Gunapriyadarmapatni yang melahirkan Airlangga, Marakata, Anak wungsu
8.
Marakata bergelar Marakata Utungga Dewa yang di
segani rakyatnya, ia membangun bangunan suci di Gunung Kawi, Tampak Siring
Bali
9.
Anak Wungsu, mengaku penjelmaan Wisnu yang masa
pemerintahannya di bantu 10 senopati rakyat hidup dari bertani, binatang yang
berharga adalah Kuda. Untuk golongan pedagang laki-laki disebut Wanigrama
dan untuk perempuan disebut Wanigrami
10.
Raja Walaprabuk. Raja Jayasakti, pada masa
pemerintahanya ada dua kitab undang-undang yakni Utara Widdi Balawan dan Raja
Wacana (Rajaniti)
11.
Jayapangus yang dikenal penyelamat negara karena
mengajak rakyatnya kembali melakukan upacara agama sehingga mendapat wahyu
(Hari Galungan)
2.4
Kehidupan Kerajaan Bali
1.
Kehidupan Politik
Nama Bali sudah lama dikenal dalam beberapa sumber kuno. Dalam
berita Cina abad ke-7 disebut adanya nama daerah yang bernama Dwa-pa-tan, yang
terletak disebelah timur Kerajaan Holing (Jawa). Menurut para ahli nama
Dwa-pa-tan ini sama dengan Bali. Adat istiadat penduduk
Dwa-pa-tan ini sama dengan di Holing, yaitu setiap bulan padi sudah
dipetik, penduduknya menulis dengan daun lontar, orang yang meninggal dihiasi
dengan emas, dan ke dalam mulutnya dimasukkan sepotong emas sertadiberi
harum-haruman, kemudian mayat itu dibakar. Berdasarkan prasasti-prasasti yang
ditemukan, pengaruh Buddha datang terlebih dahulu dibandingkan dengan pengaruh
Hindu. Prasasti yang berangka tahun 882 M, menggunakan bahasa Bali menerangkan
tentang pemberian i in kepada para biksu untuk mendirikan pertapaan di
Bukit Cintamani. Pengaruh Hindu di Bali berasal dari JawaTimur, ketika Bali berada
di bawah kekuasaan Majapahit. Ketika Majapahit runtuh, adasebagian penduduk
yang melarikan diri ke Bali, sehingga banyak penduduk Bali sekarangyang
menganggap dirinya keturunan dari Majapahit.Prasasti yang menceritakan raja
yang berkuasa di Bali ditemukan di desa Blanjong, dekat Sanur. Dalam prasasti
ini disebutkan bahwa raja yang bernama KhesariWarmadewa, istananya terletak di
Sanghadwala. Prasasti ini ditulis dengan huruf Nagari(India) dan sebagian lagi
berhuruf Bali Kuno, tetapi berbahasa Sanskerta. Prasasti ini berangka
tahun 914 M (836 saka), dalam Candrasengkala berbunyi Khecara-wahni-murti.Raja
selanjutnya yang berkuasa adalah adalah Ugrasena pada tahun 915 M.Ugrasena
digantikan oleh Tabanendra Warmadewa (955-967 M). Tabanendra kemudian digantikan
oleh Jayasingha Warmadewa, ia membangun dua buah pemandian di desaManukraya.
Pemandian ini merupakan sumber air yang dianggap suci. Jayasinghakemudian
digantikan oleh Jayasadhu Warmadewa yang memerintah dari tahun 975-983M. Tidak
banyak berita yang menceritakan masa kekuasaannya.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan
ekonomi yang berkembang di Bali adalah sektor pertanian. Hal itudapat
dibuktikan dengan kata-kata yang terdapat dalam berbagai prasasti
yangmenunjukkan usaha dalam sektor pertanian, seperti suwah, parlak (sawah
kering), gaga(ladang), kebwan (kebun), dan kaswakas (pengairan sawah).
3. Kehidupan Sosial Budaya
Struktur
masyarakat Bali dibagi ke dalam empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya,
dan Sudra. Tetapi pembagian kasta ini tidak seketat seperti di India. Begitu
puladalam pemberian nama awal pada anak-anak di lingkungan masyarakat Bali
memilikicara yang khas, yaitu:a. Wayan untuk anak pertama; b. Made untuk
anak kedua; c. Nyoman untuk anak ketiga;d. Ketut untuk anak keempat.Tetapi ada
juga nama Putu untuk panggilan anak pertama dari kasta Brahmanadan Ksatria
4. Kepercayaan
Masyarakat
Bali banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan India, terutamaHindu. Sampai
sekarang, masyarakat Bali masih banyak yang menganut agama Hindu. Namun
demikian, agama Hindu yang mereka anut telah bercampur dengan budayamasyarakat
asli Bali sebelum Hindu. Masyarakat Bali sebelum Hindu merupakankelompok
masyarakat yang terikat oleh hubungan keluarga dan memuja roh-roh
nenek moyang yang mereka anggap dapat menolong dan melindungi kehidupan
keluarga yang masih hidup. Melalui proses sinkretisme ini, lahirlah agama Hindu
Bali yang bernama Hindu Dharma.
2.5
Penyebab Kejayaan
1.
Naik tahtanya Dharmodayana. Pada masa pemerintahnnya, system pemerintahan
Kerajaan Bali semakin jelas.
2.
Perkawinan antara Dharma Udayana dengan Mahendradata yang merupakan putri dari
raja Makutawangsawardhana dari Jawa Timur, sehingga kedudukan Kerajaan Bali
semakin kuat.
2.6
Penyebab Kemunduran
Dikisahkan seorang raja Bali yang saat itu bernama Raja
Bedahulu atau yang dikenal dengan nama Mayadenawa yang memiliki seorang patih
yang sangat sakti yang bernama Ki Kebo Iwa. Kedatangan Gadjah Mada dari
kerajaan majapahit ke Bali adalah ingin menaklukan Bali di bawah pimpinan
Kerajaan Majapahit, namun karena tidak mampu patih Majapahit itu mengajak Ki
Kebo Iwa ke jawa dan disana disuruh membuat sumur dan setelah sumur itu selesai
Ki Kebo Iwa di kubur hidup-hidup dengan tanah dan batu namun dalam lontar Bali
Ki Kebo Iwa tidak dapat dibunuh dengan cara yang mudah seperti itu. Tanah dan
batu yang dilemparkan ke sumur balik dilemparkan ke atas. Pada akhirnya dia
menyerahkan diri sampai ia merelakan dirinya untuk dibunuh baru dia dapat
dibunuh. Setelah kematian Ki Kebo Iwa, Bali dapat ditaklukan oleh Gadjah Mada
pada tahun 1343.
1.
Patih Kebo Iwa yang berhasil dibujuk untuk pergi ke
Majapahit, sesampainya di Majapahit Kebo Iwa dibunuh.
2. Patih Gajah Mada yang
berpura-pura menyerah dan minta diadakan perundingan di Bali, lalu ia menangkap
raja Bali yaitu Gajah Waktra sehingga kerajaan Bali berada di bawah kekuasaan
Majapahit.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kerajaan
Bali muncul pada abad ke 9 yang di perintah oleh Raja Sri Kesariwarmadewa,
Udayana dan anak Wungsu. Tahun 915 Raja Bali Ugrasena berhasil membangun
Kerajaan Bali dan berkembang dan serta menjalin persahabatan Mataram, dan di
tandai perkawinana Udayana Wamadewa (956-1022) kawin dengan putri Makutawangsa
Whardana yang bernama Mahendratta, hubungan berlanjut setelah putra Udayana
yang bernama Airlangga menikah dengan putri Darmawangsa Tguh sampaia khirnya
terjadi perlaya 1016. Karena diserang oleh Raja Wurawari dari Wengker yang
merupakan sekutu Sriwijaya. Pada masa pemerintahan anak Wungsu (1049-1077)
berhasil dibangun Candi Tampak Siring. Pengganti Anak Wungsu, Jaya Sakti,
Jayapangus dan Bedahulu adalah raja lemah dan akhirnya ditaklukan oleh Gajah
Mada dalam meluaskan KerajaanMajapahit
3.2
Saran
Tiada
sesuatupun yang sempurna di dunia ini, begitu juga dengan makalah
yang penulis susun ini juga masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran akan penulis terima dengan senang hati demi melengkapi
makalah ini
DAFTAR
PUSTAKA
http://tutorjunior.blogspot.com/2009/10/penyebab-kejayaan-dan-kemunduran.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar